KOMUNIKASI POLITIK : KEPEMIMPINAN YANG TERCERMIN DALAM KEHENINGAN, KESAKSIAN DR. IWAN ARMAWAN DI TENGAH DUKA PROF. TARNAMA

Karawang, 21 Juni 2025 



Suasana duka dan penghormatan menyelimuti pemakaman Prof. Dr.KRHT Tarnama Sinambela Kusumonagoro, beliau menjadi salah satu tokoh pendidikan nasional sekaliguas pendiri Universitas Mpu Tantular (UMT) dan juga Yayasan Pendidikan Budi Murni Jakarta, yang telah berpulang pada Minggu, 15 juni 2025 dalam usia 82 tahun. Prosesi pemakaman dilangsungkan pada hari Sabtu, 21 juni 2025 di San Diego Hills Memorial Park, Karawang.


Sejak pagi hari, ada begitu banyak pelayat yang berdatangan baik dari pihak akademis, tokoh masyarakat,  hingga mahasiswa dan keluarga besar hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Prosesi diawali dengan pelepasan dari Aula utama Universitas Mpu Tantular, Jakarta Timur. Setelah itu dilanjutkan dengan iring-iringan ke tempat pemakaman sepanjang perjalanan, begitu banyak terlihat wajah-wajah penuh doa dan berlinang air mata yang menandakan bahwa almarhum bukan hanya seorang pemimpin, melaikan juga sesosok ayah dan guru bagi banyak orang.



WARISAN KEPEMIMPINAN, DIBENTUK OLEH HIDUP, DIKENANG OLEH BANGSA

Dalam suasana pemakaman yang begitu khidmat dan haru, salah satu dosen senior UMT, DR. Iwan Armawan, SE., ME., menyampaikan pesan yang berkaitan dengan jiwa kepemimpinan 

"Jiwa kepemimpinan bisa terbentuk dari dua hal. Pertama dari Pengalaman hidup yang dijalani secara konsisten dan mendalam. Kedua, dari peristiwa-peristiwa penting yang bisa saja datang secara tiba-tiba dan dapat membentuk karakter seseorang secara langsung. Almarhum Prof.Tarnama adalah contoh nyata dari keduanya. Melalui perjalanan hidupnya dan juga dari cara beliau dihormati dalam prosesi pemakaman ini, kita bisa melihat sosok pemimpin yang kuat, bijak, dan penuh visi. Beliau tidak hanya berbicara, tapi juga seringkali memberikan teladan melalui tindakan yang tepat." 




Prosesi pemakaman juga menampilkan perpaduan budaya Batak dan adat Jawa. Almarhum yang berasal dari Tapanuli, Sumatera Utara, dianugrahi gelar Kanjeng Raden Hario Tumenggung (KRHT) oleh keraton Surakarta pada tahun 1994, dimana hal tersebut menjadi simbol nyata integrasi budaya yang beliau perjuangkan sepanjang hidup 

Doa lintas agama pun turut dipanjatkan, untuk menyatukan semua pihak dalam semangat damai dan menjunjungvtoleransi yang ada. Cucu beliau membacakan puisi perpisahan dengan suara bergetar. Tangis pun tidak bisa terhindarkan saat peti diturunkan ke liang lahat.


VISI BESAR DAN AKSI NYATA



Prof. Tarnama memulai langkahnya dari bawah, sebagai anak desa di Porsea yang menempuh pendidikan dengan brjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, hingga beliau bisa menjadi pendiri lembaga pendidikan berjenjang lengkap. Beliau mendirikan Yayasan Pendidikan Budi Murni pada tahun 1976 dan Universitas Mpu Tantular pada tahun 1984, dengan tekad mencerdaskan masyarakat tanpa memandang latar belakang sosial yang mereka miliki.
Beliau juga memegang konsep kota mahasiswa terpadu di Cariu, Bogor, dan menerima puluhan penghargaan nasional serta internasional. Gagasan, tindakan, dan nilai-nilai yang beliau tanamkan akan terus menginspirasi dalam dunia pendidikan Indonesia.

SELAMAT JALAN, GURU BANGSA

Pemakaman ini bukan hanya sekedar seremoni terakhir, melainkan perayaan hidup seorang pemimpin sejati. Nilai-nilai yang beliau tanamkan akan terus tumbuh bersama generasi muda Indonesia.

"Selamat jalan, Prof. Tarnama. Terima kasih atas kepemimpinanmu yang bisa membentuk kami ke arah yang lebih baik dan bijak. kini giliran kami yang akan meneruskan langkah dan perjuanganmu dengan tetap menmegang nilai-nilai yang telah engkau ajarkan kepada kami."


Putri Komala Sari (223500020002)
Universitas Mpu Tantular
Fakulitas Ilmu Komunikasi

Matakuliah : Komunikasi Organisasi
Dosen : Bpk. DR. Iwan Armawan, SE., ME.,

Komentar