KOMUNIKASI ORGANISASI : JALINNAN RELASI, BANGUN PRESTASI, TEORI HUBUNGAN SOSIAL DI TEMPAT KERJA

Dalam lingkungan organisasi, hubungan sosial bukan sekedar pelengkap, hal ini juga menjadi fondasi dari sistem komunikasi yang sehat, produktivitas tinggi, dan loyalitas karyawan yang kuat. Melalui komunikasi yang efektid dan jalinan relasi antarindividu, tercipta lingkungan kerja yang kondusif bagi pertumbuhan profesional dan kinerja optimal.


Teori Hubungan Sosial dalam Komunikasi Organisasi
Teori hubungan sosial dalam komunikasi organisasi menekankan pentingnya interaksi antarindividu dalam membentuk struktur sosial, iklim kerja, dan dinamika organisasi. Hubungan ini mencakup komunikasi interpersonal, kepercayaan, empati, serta pengakuan sosial yang berdampak langsung terhadap kepuasan dan kinerja karyawan.

Menurut Effendy (2003), " Komunikasi organisasi adalah proses penyampaian pesan dalam jaringan hubungan kerja, yang mencakup struktur formal dan informal."

Peran Komunikasi terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan

Komunikasi yang berjalan secara terbuka dan dua arah antara atasan dan bawahan  dapat meningkatkan semangat kerja serta memperbaiki kualitas hubungan kerja. Karyawan merasa dihargai dan dilibatkan, sehingga motivasi dan produktivitas meningkat. Teori hubungan sosial pun menekankan pentingnya keterlibatan emosional dan komunikasi suportif sebagai dasar kerja sama tim yang efektif (Winata & Nasution,2023)

Komunikasi Interpersonal dan Budaya Kerja di Klinik Pelangi Bunda Medika

Komunikasi interpersonal berperan penting dalam membangun budaya kerja yang harmonis dan saling menghargai di antara pegawai. Relasi yang kuat antarpegawai melalui komunikasi terbuka menciptakan suasana kerja yang lebih sehat dan inklusif. Hal ini selaras dengan teori hubungan sosial yang menyatakan bahwa dukungan sosial dan pengakuan antarindividu memengaruhi perilaku kolektif dalam organisasi. (Ramdhan et al., 2023)

 

Employee Engagement dan Kinerja Karyawan Start-Up

Hubungan sosial yang terjalin baik di tempat kerja berpengaruh besar terhadap tingkat keterlibatan karyawan (employee engagement). Ketika karyawan merasa diperhatikan dan memiliki komunikasi yang lancar dengan rekan kerja maupun atasan, maka rasa memiliki terhadap organisasi akan tumbuh. Keterlibatan inilah yang menjadi jembatan menuju peningkatan kinerja. (Faradiva & Suratman, 2023)

 

Kualitas Kehidupan Kerja dan Turnover Intention pada Perawat

Kurangnya relasi sosial yang positif dapat berdampak pada kepuasan kerja dan keinginan karyawan untuk keluar dari organisasi. Beban kerja yang tinggi, tanpa dukungan sosial yang memadai, akan memperburuk niat pindah kerja. Ini membuktikan bahwa hubungan interpersonal dan komunikasi efektif sangat penting untuk mempertahankan tenaga kerja. (Wahyuni et al., 2022)

 

Kesimpulan

Teori hubungan sosial menunjukkan bahwa keberhasilan organisasi tak lepas dari kualitas relasi antarindividu. Melalui komunikasi yang terbuka, empatik, dan mendukung, hubungan kerja dapat tumbuh secara sehat dan konstruktif. Analisis dari jurnal-jurnal di atas menguatkan bahwa membangun jalinan sosial yang kuat merupakan investasi jangka panjang bagi kinerja dan keberlangsungan organisasi.

Refrensi:

 

Putri Komala Sari ( 22350002002 )
Ilmu Komunikasi
Universitas Mpu Tantular Jakarta

Komunikasi Organisasi

Dosen pengampu : Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd.,M.I.Kom, C.AC.,CPS.,C.STMI.

Komentar