Amerika Serikat Memblokir Tiktok : Begini tanggapan Konten Kreator Tiktok

Para kreator TikTok menggelar konferensi pers untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap kemungkinan pelarangan TikTok di Gedung Kongres AS, Washington DC (foto: dok). REUTERS/Evelyn Hockstein

Amerika Serikat adalah negara republik federal yang warganya di untungkan dengan sistem politik kompertitif, kebebasan berekpresi dan berbagai kebebasan sipil lainnya. Namun dalam beberapa tahun terakhir lembaga - lembaga demokrasinya telah mengalami penurunan, sebagimana yang terlihat dalam kebebasan berekspresi,peluang ekonomi dan pengaruh politik.Banyak konten kreator tiktok yang akhirnya bersuara mengenai keterbatasan bersuara di AS. 

"TikTok itu sebenarnya punya potensi yang sangat besar. Kalau saja kita lebih mencari informasi mendalam mengenai TikTok, bahkan seperti Google sekalipun akan kalah. Kasarnya, kadang kita bisa lebih banyakn mencari informasi di TikTok, "jelas Teddy Cahyadi, konten kreator asal Indonesia di New York, tentang signifikasi TikTok dalam kesahariannya

Teddy, yang bekerja sebagai Chef di salah satu hotel di kota New York merupakan salah satu dari sekian banyaknya pengguna TikTok yang menjadikan aplikasi ini sebagai sumber informasi utamanya. Selain karna penjelasan di TikTok lebih singkat atau bahkan langsung ke inti masalah, jelas dan tampilan yang disajikan lebih menarik untuk di lihat.


                                Teddy Cahyadi, konten kreator akun TikTok @teddy.mci11 di New York

Menurutnya  alogaritma TikTok membuat semua vidio-vidionya lebih cepat tersebar ke orang-orang yang bahkan tidak mengikuti akunnya, sehingga konten yang dia buat lebih bisa menjangkau audiens yang lebih luas lagi. Karna dalam pengamatannya membandingkan dengan akunnya yang ada diinstagramnya, pengikut terbanyaknya ada di akun TikToknya @teddy.mci11 yang sekarang mencapai 122,8 ribu pengikut.
Karna beredarnya berita mengenai pemblokiran TikTok yang akan dilaksanakan pada 19 Januari mendatang, Teddy sempat merasa  bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi dibatasi dengan pemblokiran ini. Hal ini juga mengurangi platfrom untuk menunjukan kreativitas setiap orang, namun disisi lain Teddy juga setuju mengenai pemblokiran tersebut dengan alasan keamanan data pribadi pengguna karna jika keamaman dan privasi bocor maka akan sangat bahaya. Bukan hanya bagi pribadinya namun juga bagi negara.



Blog Opini Publik


Putri Komala Sari ( 22350002002 )
Ilmu Komunikasi
Universitas Mpu Tantular Jakarta

Penulisan Feature

Dosen pengampu :Fadzrin Anggi Saputro, S.I.Kom

Komentar