Ketentuan Hukum Terkait Media dalam Undang-Undang Pornografi: Perlindungan dan Batasan

Allo Sobat...

Dalam menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi, media memiliki peran sentral dalam menyampaikan informasi dan hiburan kepada masyarakat. Namun, terdapat batasan-batasan hukum yang mengatur konten media agar tidak melanggar norma-norma moral dan sosial. Artikel ini akan membahas ketentuan hukum terkait media dalam Undang-Undang Pornografi (UU Pornografi) untuk memahami perlindungan dan batasan yang diberikan.


UU Pornografi umumnya memberikan definisi yang jelas tentang apa yang dianggap sebagai pornografi. Hal ini mencakup gambar, tulisan, suara, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang dapat merangsang nafsu seksual dan melanggar norma-norma kesusilaan.


Undang-Undang Pornografi menetapkan batasan-batasan yang tegas terkait dengan konten yang dapat disajikan oleh media. Media dilarang menyebarkan, memproduksi, atau menyimpan materi yang dianggap sebagai pornografi sesuai dengan definisi yang telah diatur dalam undang-undang tersebut.


Salah satu fokus utama UU Pornografi adalah perlindungan terhadap anak-anak dan remaja dari konten yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka. Media dilarang menyiarkan atau menyajikan materi pornografi yang dapat merugikan perkembangan fisik dan psikologis anak-anak.

UU Pornografi juga menetapkan sanksi hukum yang tegas terhadap pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan yang diatur. Pihak media yang melanggar dapat dikenai sanksi administratif dan pidana, termasuk denda dan penutupan usaha.

Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan media digital, penerapan UU Pornografi menjadi lebih kompleks. Pemerintah perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan memastikan bahwa ketentuan hukum tetap relevan dan dapat menjawab tantangan baru, seperti konten pornografi yang tersebar melalui internet dan media sosial.

Selain ketentuan hukum, kesadaran publik dan pendidikan juga memainkan peran penting dalam menjaga agar media tidak melanggar ketentuan UU Pornografi. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang cukup mengenai risiko dan konsekuensi dari konsumsi atau penyebaran materi pornografi.


Dalam menghadapi dinamika media modern, UU Pornografi hadir sebagai payung hukum untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif konten yang melanggar norma-norma sosial dan kesusilaan. Pemahaman mendalam terhadap ketentuan-ketentuan dalam UU Pornografi penting agar media dapat beroperasi dengan mematuhi batasan hukum yang telah ditetapkan, sekaligus menjaga integritas dan nilai-nilai moral dalam menyajikan informasi kepada masyarakat.


Demikian materi yang dibahas kali ini, selalu nantikan artikel terbaru dari Jouzumal ya Sobat...





Putri Komala Sari ( 22350002002 )
Ilmu Komunikasi
Universitas Mpu Tantular Jakarta

Hukum dan Media Perss 

Dosen pengampu : Ibu Serepina Tiur Maida, S.Sos.,M.Pd., M.I.Kom, C.AC.,C.PS.,

Komentar

  1. Mantapppp niii.. setuju bgt bahwa pemahaman akan UU Pornografi sangat penting loh agar masyarakat dapat terhindar dari dampak negatif konten yang melanggar norma2

    BalasHapus

Posting Komentar